Dari beberapa postingan di blog ini maupun di Facebook yang menampilkan karya tipografi, banyak kawan yang bertanya “font-nya apa ya?“, “minta link font-nya“, “bagaimana cara membuatnya?“. Masih banyak yang menafsirkan jika setiap karya tipografi dibuat menggunakan font/huruf tertentu. Padahal banyak desainer kreatif yang membuat kustomisasi tulisan menggunakan imajinasi mereka. Membuat dari sketsa dasar hingga mentransfernya dalam format digital. Biasanya karya tipografi yang alurnya dinamis (huruf sama dengan bentuk berbeda) bisa dipastikan hasil dari olah kreativitas atau kustomisasi tipografi.
Karena ini merupakan olah kreativitas dari imajinasi yang tinggi maka tentu hasilnya juga berbeda-beda tergantung bagaimana kita memulainya. Bisa saja kita meniru style seseorang tapi ada bagian tertentu yang kita tidak bisa menjiplaknya seratus persen. Jika kita terus berlatih, suatu saat kita akan menemukan style kita sendiri.
Bagaimana sih langkah-langkah kustomisasi tipografi mulai dari dasar hingga mendigitalisasi sebuah karya tipografi? Berikut ini beberapa langkah dasarnya. Hanya sebagai pijakan, selanjutkan improvisasi kita yang akan dominan pada saat bekerja.
Langkah 1
Pikirkan mau nulis apa. Tentukan stylenya seperti apa. Pada tahap latihan bisa cari referensi style tipografi di internet. Lalu buat sketsa dikertas. Gunakan pensil dulu biar mudah dihapus jika ada kesalahan. Setelah fix kamu bisa menebalkan dengan spidol atau drawing pen.
Langkah 2
Transfer sketsamu ke format digital. Bisa menggunakan scanner atau gunakan kamera hape dengan catatan bisa membuat foto resolusi tinggi. Pindah ke harddisk dan lakukan adjustment seperlunya di photoshop jika hasil foto/scan kurang bagus.
Langkah 3
Mulailah trace gambar. Basic-nya sama baik itu di Photoshop, Illustrator atau Coreldraw (direkomendasikan software vektor). Butuh ketelitian dan kesabaran. Gunakan Pen Tool di PS/Ai atau Freehand tool di CorelDraw. Atau gunakan tool lain yang lebih familiar dengan fungsi sama.
Langkah 4
Meski sudah ada panduan sketsa, jangan takut ber-improvisasi. Jika saat tracing mempunyai ide baru, dicoba saja. Disini kamu bebas berekspresi. Anggap saja kamu ingin membuat sesuatu yang terbaik buat dirimu sendiri. Jadi harus maksimal 🙂
Langkah 5
Improvisasi dan kreativitas masih bisa terus dilakukan sampai kita mendapatkan hasil akhir seperti yang kita inginkan. Hal yang terpenting adalah sketsa karena itu sebagai pondasi kita melakukan transfer ke dalam vektor. Terus corat-coret bikin sketsa dimana saja berada asal tidak mencoret tembok tetangga. Suatu saat kamu akan menemukan gaya kamu sendiri.
Catatan
Pada kondisi tertentu kita bisa melakukan live trace dengan CorelDraw / Ai dengan catatan gambar sketsa memiliki garis/warna yang tegas. (Biasanya sketsa yang menggunakan spidol/drawing pen hitam). Meskipun tetap harus melakukan revisi hasil live trace agar lebih rapi. Hasilnya tetap lebih bagus dan lebih puas secara perasaan jika kustomisasi tipografi dilakukan dengan manual trace.
Ingat ini hanya tutorial dasar. Hasil akhirnya sesuai dengan kreativitas masing-masing. Terus berlatih dan berkarya.