Kesalahan Desainer Grafis Saat Melamar Pekerjaan

desainer melamar kerja

Dari sebagian yang memilih bekerja mandiri, mereka yang lulus sekolah kejuruan grafis atau lulus kuliah DKV tentu disibukkan dengan mencari pekerjaan, seperti sarjana-sarjana lain pada umumnya.  Internet jurusan lowongan pekerjaan dan Koran hari Sabtu akan menjadi santapan lahap para pencari kerja.  *) pengalaman pribadi 😛

Jika pelamar kerja pada umumnya hanya butuh CV dan fotokopi ijazah plus nilai atau IPK tinggi agar diterima bekerja disebuah perusahaan,  berbeda dengan melamar pekerjaan dibidang kreatif semacam desainer grafis.  Tidak cukup hanya modal nilai bagus, kita juga harus menunjukkan karya.  Tapi tak cukup modal portfolio bagus juga, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar diterima bekerja di perusahaan yang kita inginkan plus gaji yang cukup.  Cukup buat beli mobil, rumah dan naik haji. Hehe.

Lalu apa sih kesalahan desainer grafis yang umum dilakukan oleh saat melamar pekerjaan dan membuat mereka tidak diterima bekerja? Berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari saat melamar pekerjaan sebagai desainer grafis.  Tapi perlu diketahui juga jika beberapa hal dibawah ini hanyalah riset secara umum, artinya tidak serta merta setiap perusahaan menerapkan indikator yang sama untuk menilai calon karyawan mereka.

1. Gagal mempresentasikan proses desain yang ditampilkan pada portfolio

Hasil akhir desain yang keren itu bagus, tapi jika kamu tidak bisa menjelaskan bagaimana proses dari menemukan ide hingga mendapatkan solusi, itu kurang menarik.  Bisa jadi akan memperburuk nilaimu saat wawancara.  Setiap desain pasti punya proses dan cerita, jelaskan secara jelas dan tidak bertele-tele.  Mereka ingin tahu bagaimana seseorang melakukan proses kreatifnya.

2. Terlalu banyak menampilkan portfolio

Jika kamu dipanggil wawancara setelah ada proses penyerahan surat lamaran, berarti perusahaan telah melakukan observasi terlebih dahulu hingga memutuskan untuk melakukan wawancara.  Namun, jika wawancara dilakukan secara langsung bersamaan dengan penyerahan surat lamaran, artinya mereka belum melihat portfoliomu sebelumnya.  Pada saat kamu menampilkan portfolio, baik itu di website, CD interaktif digital maupun print out, pilihlah yang terbaik. Tidak perlu banyak  tapi cukup merepresentasikan seperti apa skill yang kamu miliki.  Pewawancara tidak ada waktu untuk melihat 100 halaman portfolio, tapi jika kamu bisa memilih yang terbaik dari yang terbaik, dua karyamu akan cukup membuat mereka berkesan.

Lihat: Tips Membangun Portfolio Profesional

3. Tidak memiliki karya personal

Personal project bisa menjadi indikator tingkat intelektual dan level kreativitas yang kamu punya.  Selalu menarik melihat idealisme desainer saat mereka bekerja dibawah control mereka sendiri tanpa campur tangan orang lain / klien. Gunakan waktu luang untuk membuat proyek personal, selain untuk mengasah skill tentu akan berguna juga untuk menunjukkan seberapa besar kreativitas dan idealisme dalam desain grafis.

4. Typo dalam menulis surat lamaran atau CV

Meskipun dianggap hal sepele tapi kesalahan-kesalahan kecil untuk hal yang serius, kamu akan dianggap kurang teliti alias ceroboh.  Dan ini akan dianggap kurang bagus bagi perusahaan, terutama dimasa datang saat berhadapan dengan pekerjaan dan klien. Selalu ingat untuk meneliti ulang hasil akhir pekerjaan.

5. Tidak jujur mengenai alasan meninggalkan pekerjaan sebelumnya

Jika sebelumnya kamu telah pengalaman bekerja dan memutuskan mencari pekerjaan baru, maka jujurlah tentang alasanmu berhenti bekerja.  Bukan alasan personal, tapi mungkin soal kebijakan perusahaan yang nyleneh, kamu ingin lebih banyak tantangan dan tanggungjawab, dsb. Bisa jadi ini akan menjagamu dari deskripsi pekerjaan yang tidak kamu inginkan.

6. Terlalu idealis

Idealis itu tidak buruk tapi terlalu idealis itu kurang baik.  Saat kamu memutuskan melamar pekerjaan, berarti kamu siap untuk bekerja dengan orang lain, baik itu klien maupun rekan kerja. Tunjukkanlah bahwa kamu bisa bekerja sama dalam tim.  Seberapapun bagusnya portfoliomu tapi tidak bisa bekerja dengan orang lain atau tim, yah jaminan kamu diterima bekerja di perusahaan akan semakin kecil.

Konklusi

Sekali lagi, poin-poin diatas bukan hal yang mutlak bahwa setiap perusahaan memiliki standar yang sama dalam menyeleksi calon karyawan.  Tapi jika kamu yakin dengan kemampuan sendiri dan menerapkan hal-hal diatas, diharapkan lamaran pekerjaanmu akan diterima dengan sukses.  Jangan lupa, selain semangat dan usaha juga ditambah dengan doa kepada yang maha kuasa. (a1)

*) Ada tambahan lain? Tulis di kolom komentar.

About Idesainesia

IDEsainesia adalah blog sederhana tempat berbagi dan belajar segala hal tentang desain grafis. Ingin menyebarkan semangat untuk terus berkarya ddan kreativitas dengan ide segar setiap hari. Bukan menggurui, hanya berbagi. Caring is Sharing.

View all posts by Idesainesia →